Senin, 23 Maret 2009

RUMAH DAN GAYA HIDUP

RUMAH IBARAT PAKAIAN


Dengan adanya krisis global saat ini, maka arsitek dihadapkan pada masalah bangunan menyesuaikan budget yang sesuai dengan kondisi saat ini.
Biaya bangunan semakin mahal, arsitek tertantang untuk mendesain bangunan dengan menjadikannya fungsi bangunan lebih sederhana tanpa harus menghilangkan nilai Estetika bangunan. Tugas Arsitek adalah membuat desain bangunan yang terbebas dari nilai nilai yang tidak perlu seperti kebannyakan ornament-ornament, ruang yang terlalu besar dan boros dan membuat efisiensi ruang yang baik.
Pada percakapan di mobil bersama teman arsitek Senior, Benjamin, beliau mengutarakan bahwa bangunan rumah atau kantor itu ibarat pakaian yang akan dikenakan. Pakaian yang dipakainya akan mencerminkan gaya hidupnya.
Gaya hidup Sederhana itu cantik
Pakaian yang dipakai dengan harga yang tidak terlalu mahal, tetapi modelnya trend, gaya, modis,simpel dan pas dipakai dan bersih akan terlihat mahal dan mewah, apalagi perhiasan /asesoris yang dipakai serasi dengan pakaiannya, orang akan merasa respect dan terlihat mewah dan elegant.
Demikian juga dengan Rumah yang akan dibangun, walaupun didesain dengan bentuk dan masa yang sederhana tetapi penggunaan material dan finishing bangunan senada dan harmonis, dan selaras dengan lingkungan sekitarnya maka bangunan akan mempunyai nilai estetika.Diharapkan juga bangunan tidak berkesan Arogan/angkuh dengan bangunan yang terlalu besar sehingga untuk taman sebagai unsur keseimbangan dan penyejuk menjadi hilang.
Begitu juga sebaliknya jika seseorang memakai pakaian dengan warna yang mencolok/nyener dan pakai hiasan berlian, emas dimana mana, maka anda bisa bayangkan gaya hidup apa orang semacam ini.....bayangkan sendiri ya.
Bangunan juga begitu, rumah dengan warna yang kurang menarik, penempatan ornamen dimana, proporsi bangunan terlalu besar dan tinggi, maka akan memberikan kesan rumah yang kurang indah untuk dipandang mata, tidak ada harmonisasi dengan lingkungan.Lebih parah lagi bangunan itu berdiri didalam lingkungan dengan perumahan yang tingkat sosialnya dibawah.
Sebaiknya memang bangunan rumah juga harus selaras dengan alam dan lingkungan hijau,sehingga tetap enak dipandang mata.

FEE ARSITEK MASIH TERJANGKAU DIBANDINGKAN BIAYA BONGKAR BANGUNAN YANG SALAH



Adanya sebagian kalangan masyarakat yang masih menilai bahwa fee Arsitek mahal.
Baiklah kalau begitu, saya akan memberikan ilustrasi kecil, misal saja pemilik bernama Amir akan membangun rumah luas bangunan 50 m2 diatas tanah 100 m2.

Perhitungannya biaya desain Arsitek adalah sbb:
- Biaya bangunan ditafsir Rp.2000.000;/m2 ( contoh bangunan murah)
- Biaya Membangun : 50m2 x Rp.2000.000 =Rp. 100.000.000.
- Fee Arsitek: 3,5 % x Rp.100.000.000 = Rp. 3.500.000.(biaya murah)

Fee Arsitek berkisar antara 3,5 % s.d 7% dari nilai bangunan.
Jadi Fee Arsitek masih terjangkau.

Keuntungan membangun dengan Arsitek al :
  1. Bangunan mempunyai konsep sesuai dengan gaya bangunan yang diinginkan pemilik
  2. Biaya Bangunan dapat ditekan dengan desain yang simpel, sesuai dengan fungsinnya dan budgetnya.
  3. Arsitek membuat gambar kerja untuk panduan kerja mandor / kontraktor dilapangan, untuk menghindari kesalahan dalam pelaksanaan.
  4. Arsitek dapat dimintai pengawasan berkala untuk menilai pelaksanaan di lapangan.
  5. Arsitek dapat menentukan proporsi bangunan yang estetis.
  6. Arsitek dapat memberikan masukan dalam finishing bangunan.
  7. Arsitek juga dapat berfungsi sebagai pemborong, dan biasanya fee arsitek bisa berkurang.
  8. dll, masih banyak keuntungannya.

Kerugian membangun tanpa Arsitek al :

  1. Membangun kurang terencana, karena gambar tidak lengkap, sehingga mandor biasanya melaksanakan apa adanya, yang penting jadi.
  2. Dalam pelaksanaan sering terjadi banyak kesalahan, sehingga banyak dibongkar, akibatnya biaya menjadi membengkak, waktu mundur.
  3. Bangunan kurang menarik, kurang estetis,kurang proposional.
  4. Pemilik banyak waktu terkuras, sibuk mengurusi bahan bangunan dan kesulitan dalam mengambil keputusan atas pertanyaan mandor/pemborong.
  5. dll. masih banyak lagi kerugiannya.

Saya sering menjumpai banyak terjadinya kesalahan pelaksanaan pembangunan tanpa bantuan Arsitek dan menyebabkan banyaknya bongkaran-bongkaran.Biaya bongkaran sangatlah besar, saya pernah menemukan dan menghitung biaya bongkaran ada yang mencapai 20 jutat, 50 juta, bahkan bisa lebih lagi….bisa anda bayangkan.

Setelah mengalami banyaknya kerugian dalam membangun rumahnya, akhirnya pemilik menyadari bahwa perlunya Arsitek dalam perencanaan bangunnya, dan pada kenyataannya Fee Arsitek masih lebih murah daripada biaya bongkar bangunan.

Saran saya adalah jangan ragu untuk sekedar berkonsultasi sebelum membangun agar pelaksanaan dapat berjalan lancar sesuai budget dan schedule yang direncananakan, bila didalam pelaksanaan tanpa arsitek anda menemui banyak kesalahan, segeralah konsultasikan dengan arsitek untuk mengurangi kesalahan kesalahan dalam pembangunan
.

Rabu, 18 Maret 2009

Panduan sebelum membangun rumah

KONSULTASIKAN RUMAH ANDA DENGAN ARSITEK

Sebelum membangun rumah tinggal alangkah baiknya bagi Owner/pemilik
haruslah mempunyai gambaran untuk gaya rumah yang akan dihuni dan kebutuhan ruang yang akan direncanakan.
Jika belum ada bayangan, ada beberapa cara untuk owner dalam memilih jenis gaya bangunan al :
1. Melihat buku/majalah Arsitektur dalam negri dan luar negri
2. Melihat lihat bangunan orang dan memphotonya jika perlu.
3. Browsing di Internet lewat Google atau lainnya.
4. Dll

Setelah ada bangunan yang sekiranya cocok dengan gaya bangunan yang diinginkan, maka Owner dapat mengkonsultasikan dengan Arsitek atau Designer.
Ada beberapa keraguan yang sering Owner enggan berhubungan langsung dengan Arsitek, dikarenakan al:
- Biaya Arsitek sangat mahal
- Kemana harus menghubungi Arsitek yang baik

Dengan keraguan seperti itu akhirnya Owner hanya mengambil gambar rumah dari majalah atau brochure rumah Real Estate dan mempercayakan pada seorang Mandor.
Tidak dipungkiri bahwa mandor dapat melaksanakan pembangunan rumah dengan acuan dari contoh di majalah, akan tetapi pada kenyataannya banyak kekurangan dan ketidak cocokan setelah bangunan mulai berdiri al:
1. Bangunan tidak Compact antara fungsi ruang
2. Proporsi Bangunan kurang baik
3. Bentuk bangunan kurang menarik.
4. Penempatan perabotan yang kurang terencana
5. Perletakan lampu standart saja
6. Pemakaian lantai yang kurang menarik
7. Taman seadanya.
8. Sirkulasi udara kurang baik
9. Cahaya matahari yang kurang/gelap.
10.dll

Dari gambaran diatas akhirnya Owner menyesal, karena keinginan untuk memiliki rumah yang diinginkan kurang memuaskan.

Itu semua dapat diatasi dengan konsultasi dengan Arsitek, sehingga penyesalan tidak akan terjadi, karena Arsitek tugasnya juga membatu meringankan biaya pembangunan dan juga nilai estetika bangunan dapat diterapkan.Pada dasarnya banyak kejadian bongkar pasang dinding atau kolom karena tidak sesuai sehingga memakan biaya dan waktu yang terbuang. bersambung

Rabu, 11 Maret 2009

Rumah Tropis


Rumah tinggal yang akan dibangun dengan konsep Tropis berlokasi di Jakarta Barat dengan luas tanah + 240 m2 (Hoek), luas Bangunan +320 M2. Atas permintaan Owner Bangunan memakai Split Level dan bentuk atap Pelana yang dinilai cocok dengan Lingkungan yang ada serta iklim yang tropis.
Bentuk Massa bangunan dibuat sederhana/simpel dengan pintu dan jendela di lantai 2 diberi balkon untuk memudahkan maintenance. Hemat Energi Listrik, dengan banyak bukaan jendela diharapkan cahaya sinar matahari dapat masuk menerangi bagian dalam bangunan.